Tidak bisa bersuara keras secara politis, lalu mengalihkan perhatiannya pada empati publik yang kalah sebagai kontras dari ketentraman politis dan ideologis yang dipropagandakan pemerintah kala itu. Mungkin hal inilah yang dimaksud dengan “perlawanan dalam diam” di kalangan sastra. Hampir seluruh...
show more
Tidak bisa bersuara keras secara politis, lalu mengalihkan perhatiannya pada empati publik yang kalah sebagai kontras dari ketentraman politis dan ideologis yang dipropagandakan pemerintah kala itu. Mungkin hal inilah yang dimaksud dengan “perlawanan dalam diam” di kalangan sastra. Hampir seluruh dari ke-55 cerpen ini a-politis dan a-ideologis, dalam arti tiadanya gugatan-
show less